Posts

Keberanian Untuk Memulai, Punyakah?

Terkadang, kita dikasih kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru, tapi apakah kita punya keberanian untuk itu? Keberanian. Terdengar sederhana, tapi banyak orang yang perlu berpikir ratusan kali untuk berani mengambil sebuah keputusan karena di balik keputusan itu ada resiko dan konsekuensi yang menanti, dan dua hal itu memiliki skala yang berbeda; kecil dan besar.  Kalau membicarakan hubungan, pasti tidak akan ada habisnya. Entah kenapa ketika hendak menulis ini, yang terpikirkan di kepalaku adalah keberanian dalam memulai hubungan (lagi). Sebelum memutuskan untuk memiliki hubungan lagi, aku memikirkan beberapa hal; orang seperti apa yang aku BUTUHKAN dan hubungan seperti apa yang aku BUTUHKAN.  Selektif itu wajar koq, apalagi kalau di sekitar banyak yang menarik. Meskipun begitu, pada akhirnya kita akan memilih yang terbaik (versi kita) khan? Keberanian bisa datang dan pergi di saat yang tidak terduga, bisa di saat kita siap atau ngga, atau di saat kita sudah memperkirakan yang man

What If We're Dating

Aku punya dunia sendiri yang jarang bisa dimengerti orang lain, tiba-tiba tenggelam dalam lamunan, itu biasa terjadi, jadi jangan heran kalau suatu hari aku bisa melamun di hadapanmu. Duniaku dikelilingi Wall Maria, Wall Rose, dan Wall Sina. Kamu harus meruntuhkan Wall Sina untuk bisa masuk ke dalam duniaku.  Aku kerap bersikap dingin, bahkan kamu bakal jarang menerima pesan singkat atau omelan dariku. Kita sudah sama-sama dewasa, kesadaran masing-masing lah yang membuat kita tahu batasan satu sama lain.  Aku kerap diam, enggan mengungkapkan perasaan apapun.  Aku punya dunia sendiri. Aku bisa saja melontarkan kalimat yang tidak bisa kamu mengerti, atau mungkin ternyata kamu mengerti.  Kita punya waktu sendiri-sendiri, aku tidak berhak menginterupsi waktumu tanpa seizinmu, begitu juga dengan sebaliknya. Aku hanya satu di dunia ini, jadi berpikirlah secara matang sebelum memilihku.  Duniaku tidak ramai. Hanya ada aku, buku, dan lagu. Mungkin, nantinya ada kamu. 

London Dalam Hitam Putih

Image
Sejak kecil aku punya impian, Untuk tinggal di sebuah kota, Yang bisa membuatku mengurangi air mata, Dan memberiku lebih banyak tawa. Bukan, kota itu bukan bernama Jakarta, Meskipun aku lahir di sana, Tidak ada salahnya Aku ingin berkembang di kota orang. Dari sekian banyak kota yang kuinjak, Kota yang selalu disebut bapak inilah, Yang ingin membuatku memiliki hidup yang berbeda, Bukan untuk menjadi kaya, tapi untuk lebih bahagia. London membuat kakiku terus bergerak tanpa arah, Karena setiap sudutnya mewakili impian banyak teman, Meskipun aku selama 100 hari aku sempat di sana, Selalu ada alasan untuk kembali untuk masa depan.

Dua Belas + Lima Kilogram Untuk Luar Pulau Jawa

Image
Menjadi relawan itu... memanggul beban dan tanggung jawab yang berat. Bukan hanya dari barang bawaan berisikan kebutuhan kita selama menjadi relawan (terutama di luar pulau Jawa), tetapi tugas yang kita ambil atas keinginan sendiri. Aku merelakan uang dan waktu untuk membantu orang-orang di bidang pendidikan, ingin membantu mereka yang terkena bencana alam tetapi persiapan dari segi mental maupun dari segi keterampilan yang dibutuhkan belum mencukupi. Aku bukannya mau dipandang sebagai pahlawan atau penyelamat tapi aku ingin memanfaatkan waktu yang aku punya untuk orang lain. Siapalah aku, hanya manusia biasa berbadan mungil dan kurus yang seringkali diremehkan karena dilihat sebagai anak kesayangan orang tua yang hidup serba cukup dan ngga mau melakukan hal yang merepotkan. Aku terjun ke dunia relawan (terutama di luar pulau Jawa) sejak tahun 2015. Mencoba untuk keluar dari zona nyaman supaya belajar banyak hal baru di luar sana. Waktu itu belom kenal skin care buat wajah, muka dekil

Satu Tahun Bersama Mereka

Image
Jogja, Juli 2018 "Ngga apa-apa, Nuri. Nangis aja" "Ngga apa-apa, kak. Marah aja ke kita, jangan ke yang lain" Dua kalimat itu sering aku denger dari Celixa dan Rere di saat aku sedih dan marah karena sakit hati, apalagi setelah putus beberapa bulan lalu. That's not the first cut but it's the deepest. Itu bukan sakit hati yang pertama kali tapi sakit hati yang paling sakit. Bagaimana ngga, di saat aku berjuang, yang di sana menyerah begitu saja. Berjuang sendirian itu melelahkan tapi mereka berdua selalu berusaha menguatkan. Sempat pengin drop out dari kampus karena harus nambah satu semester dan itu bakal membebani orang tua dari sisi finansial tapi ibuku memintaku untuk bertahan meskipun beliau ngga melihat berapa banyak air mata dan keringat yang sudah aku kucurkan untuk mendapatkan gelar master, mungkin beliau ngga pengin lihat juga karena ngga tega. Beberapa bulan lalu aku ngga lulus seminar proposal tesis dan diputusin sehari setelahnya. Lengkap sudah s

Ketika Kita Sendiri yang Membuat Jalan Buntu

Tuhan itu Maha Baik Aku percaya itu Tuhan memberikan apa yang kita butuh, bukan apa yang kita pengin. Dari mana kita bisa tahu? Dari perjuangan kita untuk mendapatkan atau mempertahankan sesuatu atau seseorang.  "Andaikan di dunia ini ngga ada agama, kita ngga perlu seperti ini", dia bilang. Sebenarnya, dengan adanya (perbedaan) agama pun kami ngga perlu berpisah, apalagi bukan keinginan kita sendiri. Hari Sabtu, hari di mana aku sedang memikirkan di mana aku akan menghabiskan waktu dengan membaca buku sambil mendengarkan lagu seperti biasanya, hanya satu tempat yang terpikirkan olehku saat itu: sebuah coffee shop langganan di daerah Menteng. Aku duduk di kursi biasanya, setelah segelas kopi kesukaan datang, aku mulai menenggelamkan imajinasiku dalam sebuah buku karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Anak Semua Bangsa. Masih sisa seperempat buku seingatku. Aku membaca sambil mendengarkan lagu-lagu yang pas dan meminum kopiku sesekali, dan menyalakan rokok ketika aku ingin.

Kebijakan Kencan: Laki-Laki vs Perempuan

Kencan adalah salah satu tahap pendekatan (bahkan pacaran) yang dilakukan oleh laki-laki, perempuan juga boleh sih, tergantung siapa yang lebih berinisiatif, bukan yang lebih gregetan ngabisin duit. Berhubung teman laki-lakiku lebih banyak, suatu hari aku iseng menananyakan soal "Siapa yang bayar saat kencan?" ke mereka. Biasanya, kencan meliputi makan, nonton dan ngopi (atau ngebir). Yaaah tambahannya paling pergi ke Seaworld atau Dufan. Ngga ada yang salah pergi ke taman ria khan? Toh semua orang punya sisi kekanak-kanakannya meskipun jarang ditunjukkan. Laki-laki yang sudah mapan secara keuangan cenderung mengeluarkan uang saat kencan atas keinginannya, untuk makan dan nonton, meskipun ngga semua perempuan suka dibayarin semuanya. Mengapa begitu? Untuk perempuan yang juga mapan secara keuangan dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari, cenderung lebih pandai dalam mengatur keuangannya untuk kebutuhan dan keinginan. Ngga sedikit teman laki-laki yang aku diajarkan oleh orang t