• Home
  • About Me
    • Link Url
      • Example Menu 1
  • Stories
    • Memory
  • Travel
  • Contact Me

Inside Monochrome

A photo blog about travel, volunteer experiences and personal life by Nuri Arunbiarti

Terkadang, kita dikasih kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru, tapi apakah kita punya keberanian untuk itu?

Keberanian. Terdengar sederhana, tapi banyak orang yang perlu berpikir ratusan kali untuk berani mengambil sebuah keputusan karena di balik keputusan itu ada resiko dan konsekuensi yang menanti, dan dua hal itu memiliki skala yang berbeda; kecil dan besar. 

Kalau membicarakan hubungan, pasti tidak akan ada habisnya. Entah kenapa ketika hendak menulis ini, yang terpikirkan di kepalaku adalah keberanian dalam memulai hubungan (lagi). Sebelum memutuskan untuk memiliki hubungan lagi, aku memikirkan beberapa hal; orang seperti apa yang aku BUTUHKAN dan hubungan seperti apa yang aku BUTUHKAN. 

Selektif itu wajar koq, apalagi kalau di sekitar banyak yang menarik. Meskipun begitu, pada akhirnya kita akan memilih yang terbaik (versi kita) khan?

Keberanian bisa datang dan pergi di saat yang tidak terduga, bisa di saat kita siap atau ngga, atau di saat kita sudah memperkirakan yang mana nantinya membuat kita ngga kaget, bahkan melenceng dari perkiraan yang bisa membuat kita frustasi.

Keberanian. Dari mana sih datangnya? Bisa dari prinsip, dari diri sendiri yang emang bawaannya selalu optimis, dari dukungan sekitar, ya... pada dasarnya bisa dari mana aja, tergantung di mana kita berdiri. Tapi kita kerap kali berdiri di tempat yang kurang tepat. 

Nah, buat kamu yang membaca ini, sedang mengumpulkan keberanian untuk apa nih? Untuk resign? Untuk memulai hubungan yang baru (seperti aku)? Atau mengutarakan isi pikiran dan hati kepada orang tua/keluarga?

Apapun itu, semoga membimbing kalian ke jalan hidup yang kalian butuhkan ya! Maaf tulisan baru ini cukup singkat, semoga tulisan berikutnya bisa lebih panjang. 

Selamat hari Minggu! xoxo

Wrote by Insidemonochrome

Aku punya dunia sendiri yang jarang bisa dimengerti orang lain, tiba-tiba tenggelam dalam lamunan, itu biasa terjadi, jadi jangan heran kalau suatu hari aku bisa melamun di hadapanmu.

Duniaku dikelilingi Wall Maria, Wall Rose, dan Wall Sina. Kamu harus meruntuhkan Wall Sina untuk bisa masuk ke dalam duniaku. 

Aku kerap bersikap dingin, bahkan kamu bakal jarang menerima pesan singkat atau omelan dariku. Kita sudah sama-sama dewasa, kesadaran masing-masing lah yang membuat kita tahu batasan satu sama lain. 

Aku kerap diam, enggan mengungkapkan perasaan apapun. 

Aku punya dunia sendiri. Aku bisa saja melontarkan kalimat yang tidak bisa kamu mengerti, atau mungkin ternyata kamu mengerti. 

Kita punya waktu sendiri-sendiri, aku tidak berhak menginterupsi waktumu tanpa seizinmu, begitu juga dengan sebaliknya.

Aku hanya satu di dunia ini, jadi berpikirlah secara matang sebelum memilihku. 

Duniaku tidak ramai. Hanya ada aku, buku, dan lagu. Mungkin, nantinya ada kamu. 



Wrote by Insidemonochrome


Sejak kecil aku punya impian,
Untuk tinggal di sebuah kota,
Yang bisa membuatku mengurangi air mata,
Dan memberiku lebih banyak tawa.

Bukan, kota itu bukan bernama Jakarta,
Meskipun aku lahir di sana,
Tidak ada salahnya
Aku ingin berkembang di kota orang.

Dari sekian banyak kota yang kuinjak,
Kota yang selalu disebut bapak inilah,
Yang ingin membuatku memiliki hidup yang berbeda,
Bukan untuk menjadi kaya, tapi untuk lebih bahagia.

London membuat kakiku terus bergerak tanpa arah,
Karena setiap sudutnya mewakili impian banyak teman,
Meskipun aku selama 100 hari aku sempat di sana,
Selalu ada alasan untuk kembali untuk masa depan.
Wrote by Insidemonochrome
Older Posts Home

Nuri Arunbiarti Moeladi

Nuri Arunbiarti Moeladi
Please don't get envious just because I travel a lot. Music concert photographer and small part of @Salihara

Popular Posts

  • Tujuh Jam Di Udara dan Sydney Tanpa Kesedihan
    Kamis, 23 Februari. Saya dapat flight tengah malam untuk kesekian kalinya, berangkat dari rumah sekitar jam setengah 8 malam karena harus...
  • Panduan Singkat Untuk Travel Writer Bagian Fotografi
    Di bandara Sydney, saya menemukan toko buku Lonely Planet dan membeli buku Lonely Planet's Guide To Travel Writing. Setelah membaca beb...
  • Bervakansi Dalam Dinding Dia.Loe.Gue
    Baru beberapa menit setelah saya hadir di Dia.Loe.Gue, saya merasakan atmosfir ceria di dalamnya karena banyak anak - anak. Mereka bermain ...

Blog Archive

  • ▼  2021 (1)
    • ▼  December (1)
      • Keberanian Untuk Memulai, Punyakah?
  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  October (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (17)
    • ►  December (4)
    • ►  October (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (10)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2016 (10)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (2)
  • ►  2015 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2014 (12)
    • ►  December (5)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
  • ►  2013 (11)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  February (3)

Categories

Traveling Photos Photography Photowalk Volunteer Article Friendship Music Love Life Review Beauty Fashion

FOLLOW MY @INSTAGRAM

Copyright © 2016 Inside Monochrome Revamp by SiMunGiL Designed by SiMunGiL