• Home
  • About Me
    • Link Url
      • Example Menu 1
  • Stories
    • Memory
  • Travel
  • Contact Me

Inside Monochrome

A photo blog about travel, volunteer experiences and personal life by Nuri Arunbiarti

Seperti yang kalian tahu, sebelumnya saya seorang fotografer panggung. Tapi karena beberapa hal, saya perlahan-lahan mundur dari dunia yang membuat saya dikenal dan berteman baik dengan band kesukaan saya, White Shoes and The Couples Company, terutama dengan Aprilia Apsari. Bukannya dunia itu tidak menyenangkan, tapi saya sadar ada hal lain yang lebih saya sukai. Yaitu Travel Photography. Memang, harus jalan-jalan dulu baru bisa motret. Beda dengan Stage Photography, di mana ada konser, di sanalah saya berada. Travel Photography membuat pandangan saya lebih luas, bisa dekat dengan orang asing dari balik lensa, bertemu dengan teman-teman traveler dan berbagi pengalaman melalui tulisan dan foto. Berhubung saya baru mulai traveling lagi pada bulan November 2012, jadi yang saya bagi cerita di sini adalah foto panggung terbaik saya selama tahun 2012.
Wrote by Insidemonochrome
Eh, sebentar lagi tahun 2013 yah ? Ngga kerasa euy.

Udah hampir lupa sama apa aja yang udah saya alami di tahun 2012 awal. Yang saya ingat cuma beberapa bulan terakhir. Awalnya bulan Februari saya bakal dilamar oleh sahabat saya selama 5 tahun, tapi nyatanya ? Batal. Ya. Batal. Selebihnya saya tidak ingat, atau tidak ingin ingat lebih tepatnya.
Wrote by Insidemonochrome
Pada tanggal 8 Desember 2012, berlokasi di 4Fingers PIM 1, deviantArt Indonesia mengadakan gathering yang bernama Devmeet dengan tema "Ilustrasi" dan mendatangkan ilustrator ternama di deviantArt Indonesia. Adalah Diela Maharanie, Dika Toolkit dan Elfan. Para admin meminta mereka untuk sedikit memamerkan karya mereka dan menjelaskan proses pembuatan dari karya mereka dengan singkat. Tanpa disangka, dengan penampilan yang biasa, karya yang mereka perlihatkan di atas kertas mampu membuat orang-orang yang datang kagum sekagum kagumnya.
Wrote by Insidemonochrome
Semua orang pasti punya gaya sendiri dalam berpakaian, mungkin juga dalam traveling. Gue selalu traveling sejak kecil tapi baru traveling sendirian sejak masuk kuliah. Sendirian dalam arti tidak bersama orang tua, tapi bersama kerabat dan teman-teman. Ini hanyalah tulisan sederhana tentang gaya dan pengalaman traveling gue.
Wrote by Insidemonochrome
Kembali ke Sydney, kembali menempuh 7 jam di udara. Bukan untuk traveling sepenuhnya, sebagian besar untuk musisi bernama Beck dan band bernama Sigur Ros dan Coldplay. Seperti yang kalian tau, gue seorang stage photographer yang hobby traveling. Dan gue memanfaatkan itu untuk menikmati konser di luar negeri. Menikmati, bukan dalam rangka liputan seperti yang biasa ditugaskan oleh kantor. Gue menikmati konser di sana sebagai penonton, bukan sebagai reporter. Dan ini pengalaman pertama gue menonton konser di luar negeri. Seharusnya gue nonton konser Foo Fighters di Singapore bulan Maret lalu, tapi apa daya Foo Fighter membatalkan konsernya dengan alasan kesehatan Dave Grohl.
Wrote by Insidemonochrome
Setelah sekian lama memotret Fashion Blogger, June Paski, akhirnya saya memiliki kesempatan untuk memotret seorang Hijaber. Mari sambut : Queenova :D
Wrote by Insidemonochrome
Setahun yang lalu, saya mendapat tugas untuk meliput seorang penyanyi indie baru di Bandung bernama Tulus. Beginilah kalau bekerja di media indie, tau atau tidak artis yang harus diliput, harus datang dan menikmati acara dari awal sampai akhir *biar afdol*. Saat itu saya ditemani oleh kawan kerja saya bernama Naluri. Awalnya mood saya sudah hampir hancur karena venue yang kecil penuh sesak dan saya terpaksa berdiri di dekat pintu masuk dan mengambil foto dari tempat yang ada, sulit lho, karena saya mencoba untuk mengambil foto bagus tanpa mengganggu penonton. Saya tidak ingat persis lagu apa saja yang dinyanyikan oleh pria berbadan standar internasional ini, seingat saya, dia menyanyikan lagu Someone Like You milik Adele. Dari situ, saya jatuh cinta dengan suara dan lagu - lagu milik Tulus. Dan dari situ pula, saya bertekad "mengejar" Tulus kemanapun dia manggung, sama seperti halnya saya "mengejar" dan jatuh cinta dengan The Trees And The Wild.
Wrote by Insidemonochrome
The Legend of Lutung Kasarung has been played in lots of arts performance. But this time, the story will be focused to Guru Minda, a knight in Heaven. One day, Guru Minda thought he saw his dream girl who looks like his mother, Ratu Sunan Ambu. But when he chased this girl, she went into a forbidden park. Guru Minda broke the barrier, so that Ratu Sunan Ambu punished him to leave Heaven, and ask him to search his dream girl in Marcapada, and also changed appereance of Guru Minda to become a monkey (black ape). Lutung Kasarung (the lost black ape) then begin to search his dream girl, and finally meet her in Cupu Mandala Ayu Mountain, as the forecast of his mother. His dream girl named Purba Sari, a princess of seven from Kingdom of Pasir Batang.
Wrote by Insidemonochrome
Tanggal 12 September 2012, salah seorang teman dari Jakarta Venue datang berkunjung ke Bandung dalam rangka berlibur. Kami berjalan - jalan di kota Bandung dengan mental angkot, kebetulan dia pernah kuliah di ITENAS tidak sampai setahun lalu pindah ke UKI.
 
Tujuan pertama yang kami datangi setelah janjian di Ngopdoel Dipati Ukur adalah ke Rumah Musik Harry Roesli karena dua hari sebelumnya adalah hari di mana Alm. Harry Roesli menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2004. Tapi sayangnya tempat yang kita kunjungi sedang sepi, biasanya dipenuhi orang - orang yang sedang bercengkrama, diskusi bahkan bermain alat musik yang bebas disaksikan oleh siapa saja.

Karena hari makin panas, gue mengajak dia ke kantor SUAVE untuk berteduh sekalian bertemu dengan teman - teman kantor yang berujung makan siang telat bareng di Tokyo Connection dan disertai dengan percakapan yang absurd, untungnya dia bisa maklumi (Alhamdulillah)

Setelah hari mulai teduh, kami pergi berjalan - jalan ke Jalan Braga, tempat paling gue suka di Bandung. Kenapa gue suka tempat itu padahal cuma jalan ? Bagi gue, tempat itu berseni dan bersahabat. Banyak yang berubah dari Jalan Braga dari awal kuliah sampai sekarang. Bangunan yang tadinya dilestarikan, tidak digunakan dan tidak terawat, sekarang menjadi tempat kuliner. Seperti Kopitiam Oey dan Suga Rush. Kopitiam Oey menggunakan bangunan lama tanpa mengubah total tampak luarnya, entah untuk bagian dalamnya karena kemarin tidak sempat mampir, teman gue bangun kesiangan *palm face*. Hari itu Jalan Braga sedang ada perbaikan jalan yang mengakibatkan jalan sedikit macet tapi memang begitulah Jalan Braga, ngga ada perbaikan jalanpun juga macet :p









ini dia temen gue, namanya Egon Saputra. Gue kenal dia karena sering ketemu di berbagai event musik karena kami sama - sama kontributor dan fotografer panggung. Meskipun begitu, dia calon dokter dan pemain basket kampus. Semoga kelak jadi dokter bedah yang tidak mengingkari sumpah dokternya yah, Egon. Semoga lain waktu kita bisa jalan - jalan di Bandung lebih pagi biar bisa keliling kota lebih lama :D
Wrote by Insidemonochrome
Photobucket

Semenjak setahun lalu, gue suka pergi ke art space. Tempatnya tenang, nyaman dan lega. Dia.Lo.Gue contohnya. Atau cafe semacam Cafe Tjikini dan Bakoel Koffie, mungkin karena Starbucks terlalu mainstream. Ngomong - ngomong, pada tanggal 10 Agustus 2012 kemarin, gue pertama kalinya ke W Space di Kemang karena liputan. Band kesukaan gue, White Shoes and The Couples Company mengadakan acara peluncuran EP mereka yang bertajuk Six Life Selection. Untuk kategori art space, W Space memang bagus ! Tembok putih memanjang dihiasi seni gambar diatas kertas putih besar oleh WSATCC dan space kosong di tengah ruangan sudah siap peralatan musik yang siap dimainkan. Gue mengintip song list yang ada di keyboard Mela, total ada 16 lagu. Gue kira bakal sampe malem banget, ternyata ngga.
Wrote by Insidemonochrome
Di bandara Sydney, saya menemukan toko buku Lonely Planet dan membeli buku Lonely Planet's Guide To Travel Writing. Setelah membaca beberapa bab di dalamnya, saya ingin merangkum hal penting untuk Travel Writer dari buku tersebut. Karena saya termasuk Travel Photographer, jadi yang saya dahulukan adalah tentang Travel Photogaphy yang mendukung tulisan dalam bentuk gambar.

Fotografi dan menulis adalah dua seni dan skill yang berbeda. Tetapi skill fotografi dibilang cukup berperan penting meskipun anda seorang penulis artikel travel, jadi anda tahu apa yang anda ungkapkan di artikel yang anda tulis melalui foto.
Wrote by Insidemonochrome
Kamis, 23 Februari.
Saya dapat flight tengah malam untuk kesekian kalinya, berangkat dari rumah sekitar jam setengah 8 malam karena harus berkumpul jam 9 malam di meeting point. Saya sempat kikuk, karena sejauh mata memandang di meeting point, hanya saya yang usianya dibawah 30 tahun. Berawal dari merasa asing, dalam liburan bersama selama 5 hari kami semua menjadi akrab. Dua puluh orang berangkat dari Jakarta menuju Sydney dengan penerbangan GA 715 jam setengah 12 malam dan penerbangan memakan waktu selama 7 jam lamanya. Hal yang saya benci ketika bepergian dengan pesawat adalah, saya tidak kebagian duduk di samping jendela dan itu membuat saya tidak bisa tidur. Saya ingat ketika saya pulang umroh pada tahun 2008, saya yang seharusnya duduk di sebelah jendela, malah duduk di kursi sebelahnya karena kursi saya diserobot ibu-ibu *yeaaah, you know their habit lately*. Percayalah, saya tidak bisa tidur dan mabuk udara dalam sekejap. Balik ke penerbangan ke Sydney.
Wrote by Insidemonochrome
Baru beberapa menit setelah saya hadir di Dia.Loe.Gue, saya merasakan atmosfir ceria di dalamnya karena banyak anak - anak. Mereka bermain dan tertawa riang, membuat suasana menjadi sangat terasa kekeluargaannya. Puluhan, bahkan ratusan foto tertempel di dinding Dia.Loe.Gue. Dari ukuran kecil hingga ukuran besar seperti foto Penjahit Bizar yang saya dapatkan saat lelang sebelum mereka bertolak ke Eropa. Saya merasa berada di dalam sebuah ruang yang tak terhingga karena terbawa oleh foto-foto Vakansi dari White Shoes and The Couples Company. Foto sebanding dengan ribuan kata. Satu foto sudah bercerita banyak, bayangkan ratusan foto yang tertempel di setiap dindingnya, maka akan tertulis ratusan cerita yang terbentuk begitu saja dalam imajinasi kalian.
Wrote by Insidemonochrome
Newer Posts Home

Nuri Arunbiarti Moeladi

Nuri Arunbiarti Moeladi
Please don't get envious just because I travel a lot. Music concert photographer and small part of @Salihara

Popular Posts

  • Tujuh Jam Di Udara dan Sydney Tanpa Kesedihan
    Kamis, 23 Februari. Saya dapat flight tengah malam untuk kesekian kalinya, berangkat dari rumah sekitar jam setengah 8 malam karena harus...
  • Panduan Singkat Untuk Travel Writer Bagian Fotografi
    Di bandara Sydney, saya menemukan toko buku Lonely Planet dan membeli buku Lonely Planet's Guide To Travel Writing. Setelah membaca beb...
  • Bervakansi Dalam Dinding Dia.Loe.Gue
    Baru beberapa menit setelah saya hadir di Dia.Loe.Gue, saya merasakan atmosfir ceria di dalamnya karena banyak anak - anak. Mereka bermain ...

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  October (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (17)
    • ►  December (4)
    • ►  October (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (10)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2016 (10)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (2)
  • ►  2015 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2014 (12)
    • ►  December (5)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
  • ►  2013 (11)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ▼  2012 (13)
    • ▼  December (4)
      • I Try My Best in 2012.
      • Time Flies
      • Menuangkan Imaji Dengan Goresan Aneka Warna
      • Traveling ala Cewek Geek Macem Gue
    • ►  November (2)
      • Menantang Raga Mungil untuk Coldplay di Sydney
      • My First Photoshoot for Hijaber: Queenova
    • ►  September (3)
      • Asa Musik Tulus Dari Hati
      • Festival Schouwburg X : Lutung Kasarung Guru Minda
      • Foto Berjalan Bersama Calon Dokter Gaul
    • ►  August (1)
      • The Six Talented Musicians with Six Life Selection
    • ►  February (3)
      • Panduan Singkat Untuk Travel Writer Bagian Fotografi
      • Tujuh Jam Di Udara dan Sydney Tanpa Kesedihan
      • Bervakansi Dalam Dinding Dia.Loe.Gue

Categories

Traveling Photos Photography Photowalk Volunteer Article Friendship Music Love Life Review Beauty Fashion

FOLLOW MY @INSTAGRAM

Copyright © 2016 Inside Monochrome Revamp by SiMunGiL Designed by SiMunGiL